Laman

Rabu, 23 Juni 2010

Cerita Cangkir Yang Cantik


Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu,” kata si nenek kepada suaminya. “Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat,” ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara “Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata “belum !” lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang.

Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum !”

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.

Wanita itu berkata “belum !” Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku.Ia terus membakarku. Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku (http://www.resensi.net/cangkir-yang-cantik/2008/07/14/)

Cerita yang bagus, banyak hal nilai yang bisa saya ambil dari cerita ini. Cangkir ini melambangkan hidup kita di dunia. Kadang dalam hidup kita menemui cobaan-cobaan yang berat, kadang cobaan itu datang berupa sesuatu yang menyenangkan tapi tidak jarang pula dia datang dalam bentuk yang menyakitkan, kegagalan, frustasi dan masalah-masalah yang tidak kunjung ada habisnya. Tapi sebagai manusia yang beriman kita harus mempercayai bahwa semua hal yang terjadi dalam hidup kita memang sudah ditakdirkan dan itu semua memiliki tujuan. Mungkin dengan cobaan inilah yang membentuk pribadi kita menjadi seorang yang matang dan mau bersyukur. Nikmati saja cobaan yang kita alami sebagai suatu proses pembelajaran, ketika kita dihadapkan dalam cobaan anggaplah hal itu sebagai suatu kebahagiaan karena kita mengetahui bahwa dibalik semua ini pasti ada manfaatnya. Mungkin dalam masa cobaan ini kita akan melalui hal-hal yang menyakitkan, tidak menyenangkan dan membuat kita menangis tetapi setelah semua proses ini selesai, kita akan melihat betapa semua cobaan-cobaan yang sudah kita hadapi membentuk kita menjadi seseorang yang ”cantik” dan “indah”.