Laman

Rabu, 09 Juni 2010

Lentera Jiwa


Lirik Lentera Jiwa by Nugie

Lama sudah kumencari
Apa yang hendak kulakukan
Sgala titik kujelajahi
Tiada satupun kumengerti
Tersesatkah aku di samudra hidupmu


Kata-kata yang kubaca
Terkadang tak mudah kucerna
Bunga-bunga dan rerumputan
Bilakah kau tahu jawabnya
Inikah jalanku inikah takdirku

Chorus:
Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
Yang slalu membunyikan cinta
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani
Menjadi penunjuk jalanku
Lentera jiwaku

Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
Yang slalu membunyikan cinta
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani
Menjadi penunjuk jalanku
Lentera jiwaku

Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
Yang slalu membunyikan cinta
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani
Menjadi penunjuk jalanku
Lentera jiwaku

Lentera jiwaku
Lentera jiwaku
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani
Menjadi penunjuk jalanku

Lentera jiwaku
Lentera jiwaku
Lentera jiwaku
Lentera jiwaku...


Mendengarkan lagu ini membuat saya teringat pada pertanyaan yang dari dulu saya pikirkan tapi belum ketemu jawabannya. Dari dulu saya bertanya kenapa kita menjalani hidup harus sesuai dengan tuntutan yang orang lain berikan kepada saya? Misalnya apa yang seharusnya saya pakai, apa yang seharusnya saya kerjakan, dimana saya seharusnya bekerja setelah lulus nanti, dan seharusnya seharusnya yang lain. Hidup di lingkungan sosial membuat saya menjadi seorang yang “seharusnya” menjadi ideal self yang diinginkan orang dan diinginkan oleh lingkungan saya, bukan menjadi “real self” siapa saya sebenarnya.

Mungkin tuntutan dan keinginan orang lain terhadap pencapaian yang harus saya dapatkan dan lakukan sebenarnya memiliki tujuan yang baik, yaitu untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik dari pada sekarang. Kemudian saya berpikir, terus setelah saya mendapatkan dan melakukan semua tuntutan itu, kemudian apa lagi yang tersisa? Hidup akan menjadi sesuatu yang statis bergerak mendatar, tidak ada naik turun, tidak ada dinamika dalam kehidupannya, life is flat.

Saya berpikir kenapa saya selalu mendengarkan dan melakukan apa yang orang lain inginkan dari saya, tapi kenapa saya tidak mau sedikit saja menanyakan kembali pada diri saya apakah saya akan nyaman melakukan semua itu, apakah hal itu memang yang sebenarnya saya inginkan dalam hidup saya ini, ini hidup saya bukan hidup orang lain. Akhirnya pada suatu waktu saya mau berbaik hati, bertanya pada hati saya apakah semua yang saya lakukan selama ini adalah hal-hal yang saya ingin lakukan dan jawabannya,, tidak. Ada banyak hal yang saya sebenarnya benci dan melakukan sesuatu yang bukan “aku banget” tapi saya harus melakukannya, karena hal itu adalah tuntutan.

Lagu ini, yang saya temukan dari dosen saya, membuat saya bertanya lagi, kenapa selama ini saya sangat egois kepada diri saya, kenapa saya tidak mau mendengarkan sedikit saja apa kata hati saya, kenapa saya tidak melakukan sesuatu yang saya sukai, dan kenapa saya tidak mau sedikit berkompromi dengan impian-impian dan semua khayalan-khayalan saya tentang hidup. Dan sekarang akhirnya saya berpikir untuk melakukan apa yang saya inginkan dan mau mendengarkan kata hati saya, karena hati kecil kita akan selalu mengarahkan kita kepada apa yang harusnya kita lakukan untuk menjalani hidup.

Hidup ini akan lebih berwarna ketika saya melakukan sesuatu yang saya ingin lakukan, dan saya akan lebih berpuas diri ketika semua pencapaian yang akan saya dapatkan memang berdasarkan keinginan dan impian-impian saya selama ini. So dengarkan kata hatimu, hidupkan impianmu, dan kamu akan dapat berkata what a wonderful world.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar